Orange, Connecticut AS, Seorang atlet pelajar meninggal tiba-tiba setelah latihan bisbol. Meski belum diketahui pasti penyebab kematiannya, namun suhu tubuh yang meningkat tajam secara mendadak diduga menjadi penyebabnya.
Joseph Paul Ciancola (20 tahun) asal Orange, Connecticut AS, mengalami kondisi gawat darurat setelah melakukan latihan bisbol. Ciancola meninggal di Rhode Island Hospital Kamis lalu.
Pihak University of Rhode Island tempat Ciancola menuntut ilmu mengaku belum mengetahui penyebab pasti kematiannya. Namun menurut seorang sumber, Ciancola dirawat dengan malignant hyperthermia (hipertermia ganas) karena suhu tubuhnya mencapai 105,9 F (41 derajat celsius), menurut laporan Milford-Orange Bulletin seperti dilansir Foxnews, Sabtu (29/10/2011).
Malignant hyperthermia (MH) adalah gangguan otot turunan yang dipicu oleh anestesi jenis tertentu yang dapat bertindak cepat dan mengancam jiwa. Kejadian malignant hyperthermia tergolong rendah, namun kondisi ini tidak bisa diobati dan angka kematiannya sangat tinggi, dilansir Malignant Hyperthermia Association.
Menurut National Institutes of Health, kondisi ini menyebabkan kenaikan suhu tubuh yang tajam dan kontraksi otot yang parah ketika orang yang terkena mendapatkan anestesi umum.
Gejalanya berupa perdarahan, urine berwarna gelap coklat, sakit otot tanpa penyebab yang jelas, kekakuan otot dan kenaikan suhu tubuh yang cepat hingga 105 F (40,6 derajat celsius) atau lebih.
"Joe adalah anggota tim bisbol tercinta kami dan komunitas URI (University of Rhode Island). Kami akan kehilangan dia lebih daripada yang kami katakan. Kami mengirim semua simpati, harapan dan doa untuk keluarga Joe. Kami berdoa agar kenangan bersama Joe, cintanya untuk baseball dan untuk hidup akan nyaman untuk semua orang yang berduka atas kematiannya," ujar David M. Dooley, Presiden University of Rhode Island.
Joseph Paul Ciancola (20 tahun) asal Orange, Connecticut AS, mengalami kondisi gawat darurat setelah melakukan latihan bisbol. Ciancola meninggal di Rhode Island Hospital Kamis lalu.
Pihak University of Rhode Island tempat Ciancola menuntut ilmu mengaku belum mengetahui penyebab pasti kematiannya. Namun menurut seorang sumber, Ciancola dirawat dengan malignant hyperthermia (hipertermia ganas) karena suhu tubuhnya mencapai 105,9 F (41 derajat celsius), menurut laporan Milford-Orange Bulletin seperti dilansir Foxnews, Sabtu (29/10/2011).
Malignant hyperthermia (MH) adalah gangguan otot turunan yang dipicu oleh anestesi jenis tertentu yang dapat bertindak cepat dan mengancam jiwa. Kejadian malignant hyperthermia tergolong rendah, namun kondisi ini tidak bisa diobati dan angka kematiannya sangat tinggi, dilansir Malignant Hyperthermia Association.
Menurut National Institutes of Health, kondisi ini menyebabkan kenaikan suhu tubuh yang tajam dan kontraksi otot yang parah ketika orang yang terkena mendapatkan anestesi umum.
Gejalanya berupa perdarahan, urine berwarna gelap coklat, sakit otot tanpa penyebab yang jelas, kekakuan otot dan kenaikan suhu tubuh yang cepat hingga 105 F (40,6 derajat celsius) atau lebih.
"Joe adalah anggota tim bisbol tercinta kami dan komunitas URI (University of Rhode Island). Kami akan kehilangan dia lebih daripada yang kami katakan. Kami mengirim semua simpati, harapan dan doa untuk keluarga Joe. Kami berdoa agar kenangan bersama Joe, cintanya untuk baseball dan untuk hidup akan nyaman untuk semua orang yang berduka atas kematiannya," ujar David M. Dooley, Presiden University of Rhode Island.
sumber :http://www.detikhealth.com/read/2011/10/29/140110/1755479/763/meninggal-setelah-main-bisbol-akibat-suhu-tubuh-naik-tiba-tiba?l991101755
@
Tagged @ Kesehatan
0 komentar:
Posting Komentar - Kembali ke Konten